Flu Singapura, Penyakit Apakah Itu? Berbahayakah? Dan Bagaimana Penanganannya?

Flu Singapura, Penyakit Apakah Itu? Berbahayakah? Dan Bagaimana Penanganannya?
24 Januari 2019 No Comments Flu rskaryahusada

Ditulis oleh : dr. Nevin Chandra Junarsa SpA. Mkes

MENDENGAR kata flu singapura mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya penyakit apakah ini? Apakah penyakit flu dari negara singapura? Kapan anak kita tertularnya? Ke singapura saja mungkin belum pernah?

Dilihat dari sejarahnya, penyakit ini  sudah ada sejak tahun 1996. Dinamakan flu singapura, karena pada tahun 2000, penyakit ini sempat mewabah di Singapura.

Flu singapura adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan kumpulan virus yang disebut enterovirus. Dalam dunia kedokteran, flu singapura dikenal sebagai penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (Hand, Foot, and Mouth Disease) sesuai lokasi ruam kemerahan yang muncul pada tubuh.

Biasanya penyakit ini menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun (kadang sampai 10 tahun).

Gejala awal yang timbul menyerupai flu yaitu demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, tidak nafsu makan. Namun setelahnya diikuti dengan timbulnya ruam kemerahan dan vesikel (gelembung kecil berisi cairan) di lokasi yang khas yaitu di mulut, tangan, dan kaki. Pada daerah mulut, vesikel-vesikel ini biasanya pecah dan menjadi ulkus (luka) seperti sariawan yang terasa nyeri sehingga anak sulit menelan. Kemerahan yang timbul di tangan dan kaki pada awalnya biasanya rata dan tidak gatal. Kemudian berubah menjadi ruam yang menimbul dan berisi air kemudian pecah. Anak dapat mengeluh nyeri ketika berjalan dan menapakkan kakinya. Sariawan pada daerah mulut biasanya terjadi di daerah gusi, langit-langit, lidah dan pipi bagian dalam.

Masalah yang sering dialami anak akibat penyakit ini adalah kesulitan makan dan minum karena sariawan yang banyak dan nyeri sehingga anak mengalami dehidrasi dan kurang asupan makanan.

Penyakit ini biasanya tidak fatal dan hanya memerlukan rawat jalan. Sariawan ini biasanya menghilang dalam 5-10 hari. Ruam kemerahan dan vesikel pada kulit biasanya menghilang dalam 10-14 hari. Namun pada sebagian kecil kasus dapat terjadi komplikasi demam tinggi, meningitis dan ensefalitis (infeksi otak) serta kelumpuhan. Segera bawa ke dokter atau Rumah Sakit apabila anak mengalami dehidrasi, tidak ada asupan makanan, panas tinggi, penurunan kesadaran atau kejang.

Penyakit ini sangat menular. Anak lebih besar atau orang dewasa sangat jarang terkena penyakit ini, kecuali kekebalan tubuhnya sedang sangat rendah. Penularan terjadi lewat kontak langsung dari orang ke orang melalui percikan ludah (droplet), air liur, tinja, cairan dari vesikel. Penularan tidak langsung juga dapat terjadi melalui barang- barang yang terkontaminasi oleh cairan tersebut.

Penyakit ini biasanya sembuh dengan sendirinya (self limiting) dalam 10-14 hari. Obat-obatan seperti pereda demam dan spray/semprotan mulut dapat diberikan untuk mengatasi demam, dan mengurangi rasa nyeri akibat sariawan di mulut. Pastikan asupan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi.

Penanganan awal yang dapat dilakukan orangtua untuk mengurangi nyeri akibat sariawan di mulut adalah dengan memberikan air kumur garam. Cara membuat air kumur garam adalah dengan mencampurkan ½ sendok teh garam kedalam 1 gelas air hangat. Air garam ini dapat diberikan 3-4 kali perhari sesuai kebutuhan.

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi, cukup istirahat, dan bila perlu memberikan vitamin tambahan untuk anak yang asupan makannya kurang.

Untuk mencegah penularan terhadap anak lain yang tinggal serumah atau berdekatan, gunakanlah masker baik oleh anak yang terkena flu singapura maupun oleh orang yang berdekatan dan rajinlah mencuci tangan terutama setelah berkontak dengan anak yang terkena flu singapura.

Sekian dan terimakasih. Semoga bermanfaat. Salam Sehat!

Tags

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *